Laa Tahzan #1

Byadmin

Mar 31, 2021

Hati yang lapang dan penuh rasa suka, tanpa rasa cemas dan kegusaran adalah pencarian setiap insan. Dengan kondisi tersebut kehidupan yang tayib dan kebahagiaan akan tercipta dengan sempurna.

Tentu banyak faktor yang dapat menciptakan dan menyebabkan kondisi tersebut tercapai.

Salah satu sebab yang sifatnya praktis dan dapat dipraktikkan secara mudah dan murah adalah menempatkan di dalam jiwa ihtimal terburuk yang mungkin terjadi dari setiap persoalan dan permasalahan yang dihadapi.

Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menghilangkan stres dan kerisauan hati yang tidak bermanfaat ketika seseorang menghadapi permasalahan di dalam hidupnya.

Kemudian upaya berikutnya adalah – sesuai kemampuan dan kemungkinan yang dimiliki – meminimalisasi rasa takut, resiko terjangkiti penyakit, resiko kebangkrutan (pailit) dan penyebab jatuh ke jurang kemiskinan.

Mindset atau pemikiran dan dibarengi dengan keyakinan untuk mempersiapkan diri terhadap ihtimal resiko dan skenario terburuk terhadap permasalahan yang dihadapi sangat meringankan beban masalah itu sendiri.

Seorang pelajar atau mahasiswa, resiko terbesar yang mungkin dia hadapi dalam ujiannya adalah dia tinggal kelas dan harus mengulangi mata kuliah yang sama pada semester depannya.

Artinya masih ada kesempatan, bayangkan jika ujian yang dimaksud adalah pertanyaan di alam kubur yang harus dia jawab dengan baik. Jika gagal, tidak ada kesempatan kedua baginya.

Seorang yang sedang dililit utang, resiko yang terbesar pernah dikisahkan oleh seseorang yang hutangnya menggunung adalah bogem mentah oleh pemilik utang dan dipenjara karenanya. Semua resiko tersebut pada akhirnya terasa ringan karena dia menghadapinya dan tidak lari dari tanggungjawab. Disamping terus berupaya tidak menambah utang lagi.

Permasalahan rumah tangga, jika suami tidak bekerja dan istri yang bekerja maka resiko terbesar yang harus dipikul adalah menahan malu dijuluki benalu. Demikian ungkap sebagian orang dengan kasus yang seperti itu. Hal tersebut lebih ringan resikonya dari rumah tangga yang bubar padahal mereka sudah dikaruniakan anak-anak yang  butuh perhatian dan kasih sayang.

Namun, pada waktu yang bersamaan terus berupaya menjadi tanaman yang mandiri dan mampu menyerap nutrisi dalam dalam tanah dengan akarnya sendiri.

Hal terakhir yang perlu dipahami, bahwa dunia dan seisinya adalah ciptaan dan milik Allah Ta’ala, maka bersandar kepada-Nya dan yakin akan keberadaan-Nya yang selalu dekat adalah mindset lainnya yang harus senantiasa ada.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Oleh: Fakhrizal Idris

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *