Bumi beredar pada porosnya dengan kecepatan 1.600 km perjam, sementara garis edarnya adalah 38.400 km. Dengan kecepatan tersebut, maka bumi menyelesaikan satu putarannya dalam waktu 24 jam.
Artinya bilangan 24 jam adalah hasil bagi 38400 km terhadap 1600 km perjam.
Selama 24 jam penuh Bumi terus berputar pada porosnya, mungkin seperti gasing. Aktivitas ini disebut rotasi yang kemudian menyebabkan adanya siang dan malam.
Dengan kecepatan yang sangat tinggi, mengapa seseorang tidak merasakan getaran berada di permukaan bumi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita butuh ilustrasi.
Ketika seseorang naik pesawat terbang komersil berbadan lebar seperti Boeing 777-200 atau 777-300ER, kecepatan yang tertera di layar monitor di dinding atau di bangku penumpang biasanya adalah 900 km perjam. Dengan kecepatan tersebut tidak ada penumpang yang bergerak atau ketika tidur dan mata terpejam hampir tidak ada terasa gerakan apa pun.
Alasannya, karena ternyata pesawat dan semua penumpang di dalamnya bergerak dengan kecepatan sama dan tetap, sehingga tidak akan dirasakan adanya getaran.
Kecuali ketika pesawat mengurangi kecepatan saat akan mendarat atau ketika pesawat meningkatkan kecepatan saat akan take-off.
Namun tentu kecepatan putaran bumi ini diciptakan dengan begitu detail melebihi teknologi pesawat terbang, dan itulah ciptaan Allah yang mencipta segala sesuatu dengan sempurna.
Kemudian garis edar yang ditempuh oleh matahari berbeda dengan garis edar yang ditempuh oleh bumi. Allah Ta’ala berfirman,
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (Surah Yasin: 38)
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.”
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Surah Yasin: 39-40)
Sungguh tidak terbayangkan seandainya bumi dan matahari berhenti berputar.
Pesawat terbang legendaris supersonik Concorde yang merupakan satu dari dua jenis pesawat penumpang supersonik yang pernah melayani jalur transportasi secara komersial memiliki kecepatan yang lebih tinggi, yaitu 2,04 Mach atau 2.450 km perjam.
Dengan kecepatan tersebut perjalanan London- New York ditempuh kurang dari 3 jam, padahal dengan penerbangan normal di kecepatan 900 km perjam waktu tempuhnya lebih dari enam jam.
Namun menurut orang yang pernah merasakan terbang bersama pesawat Concorde, lelah yang dia rasakan pada penerbangan 900 km perjam dengan 6 jam waktu tempuh sama dengan lelah yang dia rasakan pada penerbangan 2.450 km perjam dan waktu tempuh kurang dari 3 jam.
Kesimpulannya, lelah yang dirasakan semua manusia dipermukaan bumi ini sama, 1.600 km perjam dan waktu tempuh 24 jam. Dan rasa tak pernah berdusta.
Bahkan yang santai dan tidak bergerak dapat dipastikan merasakan getaran dan goncangan yag lebih besar dari orang yang beraktivitas atau terus bergerak bersama cepatnya rotasi bumi.
Manusia paling mulia yang pernah merasakan rotasi Bumi ini, ketika ingin istirahat justru dengan beraktivitas, beliau bersabda,
يَا بِلَالُ أَقِمْ الصَّلَاةَ أَرِحْنَا بِهَا
“Wahai Bilal, kumandangkan azan untuk shalat. Dan buatlah kami (merasakan) istirahat kami dengannya.”
Oleh: Fakhrizal Idris