Pada tahun 1781 James Watt mengembangkan hasil temuan pendahulunya berupa mesin uap. Demikian pula setelah era James Watt, mesin uap lebih berkembang lagi.

Mesin uap kemudian digunakan untuk proses produksi barang. Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut.

Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi. Transportasi internasional pada masa itu adalah transportasi laut yang masih menggunakan tenaga angin. Namun, angin tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin sama sekali.

Pada periode ini sebenarnya tenaga manusia tidak benar-benar diistirahatkan, karena yang memasukkan batu bara ke dalam mesin uap kereta api adalah manusia. Jika kereta api ingin di pacu lebih cepat, maka manusianya juga di haruskan bekerja lebih keras. Ditambah lagi ternyata belakang diketahui penggunaan batu bara menyebabkan polusi udara.

Revolusi pada periode ini diistilahkan dengan revolusi industri 1.0

Penemuan tenaga listrik mengawali era baru dalam industri terkhusus industri mobil. Mesin-mesin digerakkan dengan tenaga listrik yang diklaim lebih murah.

Pada tahun 1913 pembuatan sebuah mobil misalnya menggunakan “Ban berjalan” atau conveyor belt. Hal ini mengakibatkan proses produksi berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.

Revolusi pada periode ini diistilahkan dengan revolusi industri 2.0

Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi selanjutnya dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot.

Salah satu komputer pertama adalah sebuah mesin raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard. Komputer purba tersebut hanya menerima perintah melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.

Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar biasa pesat setelah perang dunia kedua selesai. Penemuan semikonduktor, transistor, dan kemudian integrated chip (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan semakin sedikit, serta kemampuan berhitungnya semakin canggih.

Smart phone yang anda pegang adalah komputer kecil dengan kemampuan besar, hasil produksi dari revolusi yang disebut sebagai revolusi industri 3.0.

Revolusi yang sedang berjalan saat ini, meskipun masih dalam tahap proses pembenahan tetapi dampaknya sudah dapat dirasakan adalah revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi sebelumnya. Di fase ini, industri menggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional .

Artinya pada tahap ini terjadi akumulasi dari semua revolusi industri sebelumnya (1.0, 2.0, 3.0).

Batu bara masih digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, listrik masih digunakan untuk menyalakan komputer dan mengisi ulang daya smartphone. Data secara rinci dimasukkan ke sistem komputasi, untuk mengajak manusia beraktivitas  dan bekerja lebih keras.

Dahulu manusia hanya bekerja di tempat kerjanya, sekarang manusia bekerja dari mana saja bahkan dari rumahnya.

Cukup canggih memang, namun berapa besar kontribusi industri menjadikan manusia lebih bahagia hidupnya. Bukankah bahagia, itu yang selalu diinginkan setiap manusia? Atau jangan-jangan generasi terdahulu lebih merasakan kebahagiaan dibanding genrasi sekarang.

Al’allamah Fadhilatus Syeikh al-Muhaddits Abdul Muhsin bin Hamd Al-Abbad Al-Badr hafidzahullahu pernah ditanya, “Wahai Syeikh apakah masih relevan hadis-hadis tentang sunnah mengendarai kuda, belajar memanah, dan berenang? Padahal saat ini orang-orang menggunakan senapan otomatis dan pesawat tempur yang canggih.”

Beliau menjawab dengan suatu jawaban yang kesimpulannya adalah memang benar semua peralatan dan kendaraan yang digunakan saat ini sudah sangat canggih, namun proses produksi dan pengoperasiannya masih menggunakan bahan bakar fosil. Jika bahan bakar fosil tersebut tidak ada, maka semua peralatan tersebut tidak berfungsi. Demikian jawaban beliau.

Artinya sunnah Nabi Muhammad relevan untuk terus diamalkan.

Sekitar tahun 70-an mobil-mobil di kota-kota Amerika pernah terparkir tak bertuan di pinggir jalan. King Faisal dari Arab Saudi menolak mengekspor minyaknya ke Amerika.

Ketika listrik padam bulan agustus 2019 di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, banyak yang merasa dirugikan dan aktivitas manusia mati suri. Driver ojek online hanya mampu pandangi layar smartphone yang mati. Bahkan air untuk konsumsi sehari-hari di dalam tangki penampungan kosong tak berisi.

Oleh: Fakhrizal Idris

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *